Skip to main content

Cara Update ID Penjamin Visa di Website Imigrasi

Kantor Imigrasi Denpasar Sebagai penjamin visa (Visa kunjungan maupun KITAS nantinya), harus mendaftarkan diri ke website imigrasi. Hal-hal seperti data diri harus didaftarkan agar mendapatkan nomor ID sebagai penjamin. Nah, setelah 3 tahun sejak mendaftarkan diri sebagai penjamin, gw baru sadar kalau alamat rumah sudah berubah, KTP statusnya berubah, KK juga sudah berubah, tapi data masih yang lama sedangkan sudah harus mendaftarkan visa lagi.  Gw cari tombol untuk update profil penjamin di website imigrasi. Nyari muter ternyata nggak ada. Setelah tanya admin imigrasi, ternyata cara mengubah profil tersebut harus dengan mengirimkan email ke kasubdit visa. heheeeee! Setelah gw kirim email dengan format seperti surat formal, eh dibalesnya "mohon sertakan surat permohonan yang bertandatangan di atas materai" wkwkwkwkwkwkwk kenapa nggak sekalian gitu ngomongnya kemaren.  Gw pikir-pikir lagi, mepet nih kalau harus nunggu. Gw daftar ulang aja kali ya sebagai penjamin dg ID baru. E

Sayang Bumi Sayang Anak

Sharjah - UAE

Gw suka banget belanja online. Ya karena praktis aja. Tentu saja gw juga suka banget belanja langsung on the spot kalau lagi stress dan lagi ada waktu buat muter-muter. Tapi... ternyata gw jadi kesel tiap abis belanja online, gw harus berurusan dengan plastik-plastik bekas belanja. 

"Dih plastik lagi."

Emang, beberapa barang tentu saja perlu plastik/bubble wrap ekstra. Tapi banyak dari belanjaan gw yang nggak perlu itu semua. Tebel banget. Gw paham juga beberapa toko lebih milih dibungkus plastik tebel biar tokonya nggak dikomplain. Tapi bagi gw, udah kebangetan. 

Gw tau kita nggak bisa sepenuhnya nggak pakai plastik. Kita masih akan pakai plastik. Konsekuensinya, ya kita harus tau sampah plastik ini harus diolah gimana biar nggak kebuang sia-sia. Mana nggak bisa terurai ratusan tahun lagi. 

Masalahnya, plastik ini seringkali nggak bisa dipake lagi karena selotip yang muter. Susah lah di-breakdown lagi biar bisa dipakai ulang. Akhirnya, tentu saja dibuang percuma. Ntah kenapa rasanya ganggu banget kalau dapet banyak plastik. 

Makanya gw seneng banget kalau belanja di toko yang bener-bener peduli dengan bungkus yang dipake. Salah duanya, Aruna bamboo sama Sayurbox. Sayurbox ngasih pilihan untuk tanpa plastik. Ini yang di Bali ya, gw nggak tau kalau di luar Bali. Gw beberapa kali beli barang di Aruna, terpesona banget sama packaging yang nggak pake plastik sama sekali. Bahkan selotipnya kertas. Apresiasi gw besar banget ke toko yang kasih effort ekstra buat itu. Sayurbox ngasih pilihan tanpa plastik jadi bisa dibungkus wadah kertas coklat itu. Ya sebenernya buat gw juga bungkus dalam tuh nggak gitu perlu sih soalnya juga masuk kardus kan. Gw punya ntah berapa kardus bekas Sayurbox. Bisa dibalikin gak sih ini? 

Jadi sekarang, selagi bisa gw beli di toko sebelah tanpa belanja online gw bakalan beli ke sebelah. Sebisa mungkin menghindari beban biaya tambahan dan juga beban emisi karbon. Ribet banget ya? Ya gimana, bumi juga rumah gw. Apa iya kita nggak mau peduli sama rumah kita? 

Ayok lah, mengurangi sampah pribadi sendiri. Jadi lebih sadar kalau bumi ini cuma satu. Kalau rusak, susah betulinnya. Apa iya kita setega itu sama anak cucu kita yang besar kemungkinan masih akan hidup di Bumi yang ntah masih layak dihuni atau nggak?

Comments

  1. Kalau dari sisi industri, bikin kemasan eco-friendly tuh budgetnya gede. Apa lagi buat bisnis kecil (pernah pengen bikin soalnya). Jadinya berat gitu buat bikin. uhuhuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget. Pernah dapet tugas nyari bahan packing yang green, susah dapetnya dan kalopun ada harganya mahal banget dan belum tentu melindungi barang yg akan dikirim. Mungkin karena plastik lebih banyak permintaan jadinya tentu murah yang banyak demand.

      Tugas kita yang dapet aja jadinya yang berusaha recycle setidaknya nggak langsug buang. Meskipun itu jg nggak gampang juga :/

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Cara Update ID Penjamin Visa di Website Imigrasi

Kantor Imigrasi Denpasar Sebagai penjamin visa (Visa kunjungan maupun KITAS nantinya), harus mendaftarkan diri ke website imigrasi. Hal-hal seperti data diri harus didaftarkan agar mendapatkan nomor ID sebagai penjamin. Nah, setelah 3 tahun sejak mendaftarkan diri sebagai penjamin, gw baru sadar kalau alamat rumah sudah berubah, KTP statusnya berubah, KK juga sudah berubah, tapi data masih yang lama sedangkan sudah harus mendaftarkan visa lagi.  Gw cari tombol untuk update profil penjamin di website imigrasi. Nyari muter ternyata nggak ada. Setelah tanya admin imigrasi, ternyata cara mengubah profil tersebut harus dengan mengirimkan email ke kasubdit visa. heheeeee! Setelah gw kirim email dengan format seperti surat formal, eh dibalesnya "mohon sertakan surat permohonan yang bertandatangan di atas materai" wkwkwkwkwkwkwk kenapa nggak sekalian gitu ngomongnya kemaren.  Gw pikir-pikir lagi, mepet nih kalau harus nunggu. Gw daftar ulang aja kali ya sebagai penjamin dg ID baru. E

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini