Skip to main content

Rough Guide to Bali

Penjor "Hey I am coming to Bali, can you recommend me things to do?" I got that question a lot. I get it, I live in Bali so people would think that I master everything about Bali. Well... 50:50. I happened to travel around Bali since 2017. So it wasn't wrong to assume me knowing Bali. But I am also a lazy traveler so I don't always do many things in one place.  That is why we will call this a rough guide to Bali.  First thing first, define your style of traveling. Because we all know that Bali is an island. Not a city. So it is quite big, you know. You can not explore all of it in two weeks. Well you might be able to do so, but probably not immersing enough of it.  So... what is your style of traveling? Bali offers you some cultures, quiet normal life, party hotspots, quiet beaches, busy beaches, temples, and so on.  Mt Batur West part of Bali (Canggu, Seminyak, Kuta) If you enjoy partying, you might want to spend your time more in the west part of Bali like Canggu, ...

Sambang Opa Buyut di Ereveld Menteng Pulo

 

Karena sedang ada urusan dadakan ke Jakarta, maka sekalian gw putuskan untuk sambang ke opa buyut. Opa buyut adalah salah satu orang Belanda yang meninggal di Jepang ketika ditawan sebagai tawanan perang di Perang Dunia II.

Menurut nama keluarga, ada kemungkinan beliau merupakan anak dari keluarga Jerman yang bergabung dengan Belanda sehingga secara otomatis tercatat sebagai warga negara Belanda, menikah dengan oma buyut yang mana masih juga keturunan Belanda. Mereka berdua mempunyai seorang anak lelaki yang dikirim ke Belanda pada tahun 1955 sehingga terpisah dari adiknya (nenek gw) yang masih kecil. Mami (nenek gw) masih sekitar umur setahun saat opa buyut ditawan. 


Beliau meninggal saat usia 37 tahun, masih relatif muda. Oma buyut meminta jenazahnya dikirim ke Indonesia tapi permintaan itu tidak disetujui. Akhirnya setelah beberapa saat, pihak-pihak yang berkaitan memulangkan jenazah para korban perang yang sudah dikremasi. Abu opa buyut disimpan di Ereveld Menteng Pulo, Jakarta.


Bertahun-tahun mami pengen banget dateng kesitu tapi kesempatannya masih nggak datang sampai pada akhirnya mami menyusul opa. Karena rasa penasaran dan keinginan untuk kembali menelisik garis keluarga, maka adik yang sekolah di Jakarta mencari dimana abu disimpan. Setelah pencarian panjang dan ditemukan abu opa, tersimpan rapi di bagian atas rak. Sebulan setelah mami meninggal.

Saking bahagianya gw, gw lapor lah ke papa mertua gw yang berujung pada omelannya karena gw telat banget. Karena mami gw meninggal dan mami nggak bisa tau lebih banyak soal papanya. Gw ya agak nyesel sih karena kita telat mencari padahal semua data terekam di database yang ada di Belanda. Papa mertua gw langsung cari database keluarga opa dan oma buyut. Ada dua nama yang mirip tapi yang satu asalnya bukan dari Jawa Timur. Setelah beberapa pencarian, ketemulah satu data persis yang menjelaskan tentang abu jenazah dikirim ke Lemmers, marga oma buyut gw. Dari situ gw jadi tau kalau marganya mamanya opa buyut gw itu sama kayak marga mama sambungnya suami gw.


  
Disimpan di rak O, dengan nama ACL von Bannisseth (meski namanya salah tulis van)

Nyesel karena telat, tapi gw bahagia akhirnya ketemu juga. Kemarin gw ke Jakarta ada urusan di Kuningan, gw sempetin mampir. Ternyata jaraknya hanya 2km aja. Gw datang ditemenin adek gw dan kita cuma berdua disitu. Gw hampir nangis karena nggak nyangka aja gw bisa ketemu opa buyut gw. Meski dalam keadaan yang berbeda.

And I said, "Hi opa! Sorry I just came today. I am glad I came. I am the first granddaughter of your daughter"

 

Beristirahat lah jiwa-jiwa yang tenang dalam damai 💚

Comments

  1. Gw aja yang di Jakarta gak tau ada tempat beginian. Bayar mbak masuknya? Apa familinya doang yang boleh berkunjung?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang sih dibuka untuk umum. tinggal pencet bel aja (lumayan jauh juga dari gerbang), trus isi buku tamu dan tujuannya mau ngapain. Bagus lho, cus nyobain berkunjung. Kalo kesana nitip salam ke uyutku :D

      Delete
    2. Wahhh boleh jugaaa

      Jadi pengalaman baru kalo berkunjung ke situ

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Jangan minta oleh-oleh!

    Taken from internet Pernah nggak kalau kita mau bepergian, trus orang-orang pada bilang 'Jangan lupa oleh-olehnya ya' ? Pasti pernah dong ya... Yang jelas saya nggak pernah ngerti kenapa orang sering meminta sesuatu ketika kita pergi somewhere. Dulu waktu kecil juga saya suka bilang begitu. Siapa yang pergi kemana pasti deh 'jangan lupa oleh-olehnya ya om, tante pakdhe, budhe, mas, mbak'. Tapi lama kelamaan saya mikir 'saya cuman ngomong aja tanpa niat minta oleh-oleh', kecuali kalo memang kita menitipkan hal itu karena memang hanya ada ditempat yang akan dikunjungi orang tersebut, misal buku. Pernah nitip beliin buku di Korea karena emang adanya disana. Jadi esensinya oleh-oleh itu apa? Saya juga kurang tau soalnya udah nggak pernah lagi minta dibawain oleh-oleh. HJ pulang ke Belanda sana saya cuma minta beliin buku. Itupun nggak dibeliin gara-gara bukunya nggak bagus kata dia. Oleh-oleh pun ada yang sekedar apa adanya karena emang adanya begitu...

Meneropong Bulan di Mleiha

Foto diambil dan diedit di hp gw sendiri. Mleiha - 2020 Sepertinya gw memang ditakdirkan untuk mencintai science . Gw ingat sekali, buku yang bikin gw jatuh cinta kepada alam semesta dan ilmu-ilmu yang tersimpan di dalamnya adalah buku Ensiklopedia yang dibawa papa gw dari perpustakaan sekolahnya. Nggak dibalikin pula. Dosa nggak ya gw? 😬 Di buku itu, ada beberapa bagian. Berupa sejarah, astronomi, dan budaya. Gw terpana dengan kesemuanya. Ada banyak gambar-gambar benda-benda langit. Gw susah banget soal hafalan yang dipaksa, tapi gw bisa inget urutan planet-planet bahkan saat kelas 2 SD. 2 SD dulu kayaknya belom belajar planet-planet ya? Benda-benda antariksa itu nggak pernah gagal bikin gw melongo gila. Setelah melongo, hati gw rasanya penuh dengan kekaguman dan itu biasanya bertahan selama berminggu-minggu. Gw juga selalu bermimpi buat beli teleskop. Dari SD gw kumpulin segala macem artikel tentang astronomi, berlanjut hingga SMA dan gw deketin semua temen gw, kakak kelas gw yang i...