Moscow Bukan jadi negara yang ada di daftar kunjungan impian, but I did it anyway. Jujur waktu pertama kali dapat info ke Rusia, agak deg-degan banget. Kayaknya gara-gara gw terlalu banyak nonton film yang ada hubungan Rusia-nya. Tapi ya dijalani aja karena ke sana buat ketemu suami. Perjalanan gw mulai dari apply e-visa yang gampang banget itu, tentunya juga dengan tiket yang sudah di tangan. Di konter check in bandara Bali, pertanyaan yang gw dapatkan sedikit agak panjang. Gw bisa lihat di muka mbaknya, "Ngapain ke Rusia lu?" Kira-kira begitu, tapi tentu saja pertanyaan formal yang gw dapetin ya semacam apakah visanya udah pernah dipakai apa belum, ngapain ke Rusia, trus visanya minta difoto (ini nggak pernah terjadi di gw), krosceknya agak lama dikit. Masuk ke custom check, kita nggak bisa pakai autogate karena di Rusia akan diminta stempel keluar negara kita. Jadi harus manual minta stempel. Seperti biasa, perjalanan interaksi gw dengan orang imigrasi di bandara selal
Ceritanya di Bali kita berdua bener-bener tanpa jadwal apapun. Tiba-tiba pengen aja liat legong. Nanya ke yang punya homestay, dia punya jadwalnya dan jadwalnya ternyata setiap hari disemua tempat. Ya kadang-kadang aja ada yang spesial, tapi bener-bener nggak pernah putus shownya.
Kita ambil yang deket homestay, di Puri Saraswati (water palace), yang mana kita udah kesana kemarennya. Harga disana 80ribu pertiket. Kalau yang di Ubud Palace harganya 100ribu. 10 menit dari homestay juga ada pertunjukkan tari kecak. Lebih spektakuler kan itu sebenernya, tapi kita pilih yang agak lebih deket aja lah.
Tariannya ruwet. Bener-bener ruwet. dan yang jelas kalo tarian Bali, spesialnya ada di permainan matanya. Aku punya temen SMA dari Bali dan dia bener-bener keren main matanya. Padahal dia bilang itu dia nggak bagus. Nggak bagus aja bikin kita mlongo.
Ada lima segmen (lima apa enam ya?), yang pertama pembukaan, semacem sambutan dengan gamelan. Kemudian ada 2 penari penyambut, kemudian ada 5 orang penari yang semuanya cewek. Selanjutnya ada satu penari topeng, mereka ambil temanya old man, jadi penggambarannya ya kakek-kakek gitu. Nah selanjutnya ini yang favoritku, seorang lelaki yang matanya aduhai beneran. Merasa main mata denganku uhuk. Selanjutnya ada 2 orang wanita dewasa, kemudian satu wanita dengan satu lelaki yang bermain mata tadi. Dan yang terakhir yang 5 orang lelaki. Seolah menggambarkan perang.
I actually have no desire to write that much now, I just want to post pictures I've taken for Legong dance performance. They were great. My husband said so. Great performance
Orang bali kalo nari matanya bisa lari kemana-mana, hahaha
ReplyDeleteMatanya liar aduhai haha
Delete