Skip to main content

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

I Don't Like Farewell

 
8 March, I told my supervisor that I am going to resign 

13 April was my last working day. I went to work and keep working like usual. I start to manage all work stuff so I can handover it to the successor.

Agak kasian sama penerusnya, karena emang baru 2 minggu kerja eh langsung ditinggal. Yaudah deh pokoknya udah diajari poin-poinnya. Tinggal dia aja nerusin.



Jam 5 kurang dikit, saya kirim email perpisahan ke semua user saya. Ke semua anak-anak saya yang ada di Thailand, India, Bangladesh. Terutama sih Thailand, itu bener-bener baru lair saya yang handle sampe hari kamis kemarin. Rasanya berat banget. But yeah...

Dear Colleagues,
This is my last day here. I would like to say billion of thanks for every chances, opportunity, supports, for every efforts while we are working together. It was so great to work with you all. Thank you for trusting me, thank you for the surprises (no days without surprises from you guys), thank you for every laugh, thank you for treat me good as your own friend, thank you for make my days, thank you for the lessons (I've learn a lot from you all), thank you for the days we've been through together, thank you for everything.

We all share good and bad things together. I do apologize for every mistakes that I made. I am sure I made a lot.

Good luck for you all. Let's keep in touch,

Prisca

Jam lima lebih dikit, kita foto-foto, skalian dikasih hadiah perpisahan gitu lah. Saya berusaha nggak nangis tapi ternyata banjiiiirrrrrrrr. Nggak  kuat, banjir deh. Mewek maksimal sampe nggak bisa ngomong. Saya yakin saya orang paling cengeng pas perpisahan ini. So emotionally, sampe diketawain HJ. Dikiranya nangis kenapa hahahha

 

dua cece yang membantu dari awal, bener-bener belajar dari bayi sama dua cece ini. Yang satunya ngajarin dasarnya, yang satunya temen sekomplotan se tim dan juga belajar banyak dari dia. Komplotan makan sianggggg


Yang bikin berat yaaaa.... I've found new friends here. Bener-bener temen-temen baek yang melindungi, mendorong ke hal positif, bener-bener baek deh pokoknya. Sampe ada seorang temen bilang, 'Aku pulang duluan, aku nggak mau nganter kamu pergi. Males aku. Aku nggak tega dan aku nggak mau. Kamu temen baikku dan aku nggak rela liat kamu pergi". Beneran dia pulang, nggak ikutan foto-foto. 

 

 
 Januar si 'baby sitter' pengganti yang aku titipin anak-anak yang lucu imut-imut



 


I am blessed. I am loved. And I am so lucky. This is what you get when you do everything with heart 💙 

Comments

  1. huwaaa.
    sedih ya mbak....
    aku juga inget kurang dua bulan lagi resign
    bakal banjir air mata sama anak2 -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayooo... Mau pindah ke filipin yaaaa 😋
      Farewell emg gak mengasyikkan 😢

      Delete
  2. You're so blessed, sepertinya satu kantor sayang ya sama kamu :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, I am happy that I am blessed and am loved ❤️ Yang artinya aku pnya ruang dihati mereka 😁

      Delete
  3. Gw malah awal maret kemaret baru pindah kantor baru, hahahaha

    I need new challenge !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha selamatttt! Piye? Enak kantor baru? Tantangannya gmn? Asyique?

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Mengenal Nyai, Eyang Buyut Orang Indo Kebanyakan

  Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang darah campuran Eropa, saya pernah janji nulis tentang orang Indo dan Nyai, nenek buyut dari para Indo kebanyakan. Sekarang kita liat definisi dari Indo sendiri. Jadi Indo (Indo-Europeaan atau Eropa Hindia) adalah para keturunan yang hidup di Hindia Belanda (Indonesia) atau di Eropa yang merupakan keturunan dari orang Indonesia dengan orang Eropa (Kebanyakan Belanda, Jerman, Prancis, Belgia). Itulah kenapa saya agak risih mendengar orang menyebut Indonesia dengan singkatan Indo. Karena kedua hal itu beda definisi dan arti. Sekarang apa itu Nyai? Apa definisi dari Nyai? Nyai adalah seorang perempuan pribumi (bisa jadi orang Indonesia asli), Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Hidup bersama atau samenleven yang artinya kumpul kebo, tidak menikah. Fungsinya nyai itu apa? Fungsinya diatas seorang baboe dan dibawah seorang istri, tapi wajib melakukan kewajiban seorang baboe dan istri. Karena mem

Soal ujian TOPIK vs EPS TOPIK

Setelah membahas perbedaan TOPIK dan EPS TOPIK , kali ini saya akan menulis materi tentang apa saja yg diujikan *agak sedikit detail ya*. Pengalaman mengikuti dan 'membimbing' untuk kedua ujian tersebut, jadi sedikit banyak mengetahui detail soal yg diujikan. Dimulai dari EPS TOPIK. Jika anda adalah warga yg ingin menjadi TKI/TKW di Korea, lulus ujian ini adalah wajib hukumnya. Kebanyakan dari mereka ingin cara singkat karena ingin segera berangkat sehingga menggunakan cara ilegal. Bahkan ada yg lulus tanpa ujian. Bisa saja, tapi di Korea dia mlongo. Untuk soal EPS TOPIK, soal-soal yg keluar adalah materi tentang perpabrikan dan perusahaan semacem palu, obeng, cangkul, cara memupuk, cara memerah susu sapi, cara mengurus asuransi, cara melaporkan majikan yg nggak bener, cara membaca slip gaji, sampai soal kecelakaan kerja. Intinya tentang bagaimana mengetahui hak dan kewajiban bekerja di Korea termasuk printilan yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena yang melalui jalur ini