Who would have thought that I experienced fire in the building. This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated. That’s what I thought. Until it really happened. We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances. “Oh no, something serious...
So yeah, promised to write about SCALQ. So here we are now. (I am gonna write in Indonesian). Saya yakin saya sudah pernah menulis tentang SCALQ disini. Karena jika ada yang menanyakan apakah hal yang penting bagiku, pikiranku akan selalu ke keluarga dan SCALQ. Itu sudah otomatis seperti itu. Jadi kali ini saya mau menulis secara lengkap siapa itu SCALQ. Jika ada yang menanyakan ‘siapa SCALQ?’, saya akan menjawab ‘mereka adalah saudara yang tidak bertalian darah denganku’. Ehh? Bagaimana bisa? Ya bisa. Menemukan beberapa orang sahabat yang memiliki cara pandang sejalan dan saling melengkapi itu tidaklah mudah. Berawal dari drama Korea, semuanya dimulai. Officially kami menjadi dekat satu sama lain ketika kami berada dikelas 3 SMP. Saat itu saya yakin kami berusia sekitar 14-15 tahun. Seketika kami pun menjadi terkenal. No no, bukan karena kami adalah segerombolan anak remaja yang kaya, yang modis (saya yakin kami cantik2 semua kok, cumin waktu itu masih lugu aja), yang...