Skip to main content

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f

Uang atau Kepuasan batin

Jika semua hal dinilai dari materi atau finansial, secara otomatis orang akan menganggap apa yang aku lakukan sekarang sangatlah kurang dari sisi finansial. Yah kalau dinilai dari sisi itu juga aku mendapatkan gaji yang cukup sebenarnya. Tapi sebagian orang mengatakan itu kurang. Hmm I dont think so

Jadi mengajar sebenarnya bukan suatu hal yang kuinginkan tetapi sudah menjadi hal yang bersahabat bagiku dan aku menyadari memang aku menikmati profesiku sebagai pengajar ini. Sebagai seorang pengajar yang tidak terikat waktu seperti di sekolah, masih bebas melakukan apapun tanpa terhalang jadwal mengajar seperti di sekolah, aku juga bisa berkembang banyak di sini, kemampuan bahasaku meningkat dan aku bisa mengaplikasikan ilmu matematikaku. Siapa sangka akhirnya aku juga berhasil memiliki buku yang diterbitkan dan dijual di toko-toko buku yang keren. *karena menurutku toko buku itu selalu keren*. Jika menelisik sedikit lebih jauh, aku memang memiliki keinginan untuk menjadi penulis dan menerbitkan bukuku sendiri. Ini adalah tahap  awal yang kujalani. Aku menulis buku dalam satu tim, lama-lama aku akan menulis buku hasil karyaku sendiri.

Minggu lalu, aku mengunjungi toko buku favoritku, dimana buku yang kutulis pertama kali secara nasional juga terbit disana. Sewaktu aku memberitahukan temanku bahwa namaku ada disana, dibuku itu, kemudian ada 2 orang laki-laki mengambil buku itu untuk dibeli. Can you imagine how happy I was?? I was really really happy there was some people bought my book in front of me without they knew that I am one of the writer hehehe

Itu adalah suatu bentuk kepuasan yang aku dapatkan. Secara material aku tidak menerima uang sangat banyak sekali. Tapi aku sangat bersyukur dengan apa yang aku dapatkan dan perkembangan dalam karirku. Walaupun memiliki tabungan yang tidak terlalu banyak, tapi memiliki lingkungan kerja yang menyenangkan dan nyaman serta mengembangkan banyak potensi dalam diri itu sudah cukup membahagiakanku. Dan aku sangat bersyukur akan hal-hal tersebut.

Ada beberapa teman yang memiliki gaji banyak tapi dia tidak memiliki waktu untuk menikmati waktu dan apa yang didapatkannya. Aku rasa itu adalah golongan orang yang merugi hehehe. Jika dibandingkan denganku, I am happy enough with my life. Ada lagi yang sudah memiliki gaji yang cukup banyak tapi masih saja merasa kurang. Yah itulah manusia selalu merasa kurang. Padahal bersyukur atau sekedar mengucapkan Alhamdulillah saja cukup membuat hati tenang dan damai.

Jadi pilihan hidup itu ada 2, ingin menikmati hidup dengan sederhana dan cukup atau ingin kaya tapi kurang bisa menikmati waktu yang ada? itu pilihan.

SO, it's better for you all guys to thank God in everything you have, you got, and you do.
Ingatlah, masih banyak orang diluar sana yang masih tidak bisa makan nasi bahkan untuk sehari sekali saja. Sedangkan kita yang diberikan banyak kelebihan, masih bisa makan berbagai macam makanan enak, haruslah banyak-banyak bersyukur. Kita tidak akan rugi kok hanya dengan bersyukur. Justru itu akan membuat kita kaya, kaya dengan segala hal yang tidak bisa diungkapkan ataupun dilihat dengan mata :)

Have  a good day

Comments

Popular posts from this blog

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa men

Sustainable Way to "Dump" our Waste

Sticker from eco-bali recycling October is funny month. We have this crisis of burning landfield in Bali, and they haven't pick up my trash for 2 months. Probably over two months now. We're like "Okay it's time to swap to the sustainable options" Yea we've been thinking about composting, but I do not know where to start. Because, you know, when you did it wrong it can be stinky and worm-y and not working out well. Turns out, they have composting company that provide the bin, the pickup, and even got the compost back monthly or per 6 months. I did not know that but of course my husband found it and planned to sign up for it.  The week where we had that plan on mind, suddenly in the morning there was a guy from this company came to our house delivering the composting bin. "No we did not order this, yet" Apparently the neighbor ordered their service but they got the address wrong. The next day, the same guy came again, brought his empty composting bin f