Who would have thought that I experienced fire in the building. This is my first time living in an appartement. Of course I never chose appartement when living in Indonesia because it’s a real high risk when the earthquake happen. But here we are placed in an appartement. What got me relieved the first time that we are in the lowest floor so if something happen we will be quickly evacuated. That’s what I thought. Until it really happened. We slept around midnight and abruptly woken up by the noise outside. I thought it was the drunk people just got back from night club or the restaurant next door was doing some deep cleaning. So loud that I had to wake up. My husband peeked outside and immediately said “fire brigade outside, you wait here!” I was just “am I dreaming or what?” I put on clothes, checked outside and saw a few of fire trucks. I checked the other side of the appartement and saw a few of police cars and ambulances. “Oh no, something serious...
Jika semua hal dinilai dari materi atau finansial, secara otomatis orang akan menganggap apa yang aku lakukan sekarang sangatlah kurang dari sisi finansial. Yah kalau dinilai dari sisi itu juga aku mendapatkan gaji yang cukup sebenarnya. Tapi sebagian orang mengatakan itu kurang. Hmm I dont think so
Jadi mengajar sebenarnya bukan suatu hal yang kuinginkan tetapi sudah menjadi hal yang bersahabat bagiku dan aku menyadari memang aku menikmati profesiku sebagai pengajar ini. Sebagai seorang pengajar yang tidak terikat waktu seperti di sekolah, masih bebas melakukan apapun tanpa terhalang jadwal mengajar seperti di sekolah, aku juga bisa berkembang banyak di sini, kemampuan bahasaku meningkat dan aku bisa mengaplikasikan ilmu matematikaku. Siapa sangka akhirnya aku juga berhasil memiliki buku yang diterbitkan dan dijual di toko-toko buku yang keren. *karena menurutku toko buku itu selalu keren*. Jika menelisik sedikit lebih jauh, aku memang memiliki keinginan untuk menjadi penulis dan menerbitkan bukuku sendiri. Ini adalah tahap awal yang kujalani. Aku menulis buku dalam satu tim, lama-lama aku akan menulis buku hasil karyaku sendiri.
Minggu lalu, aku mengunjungi toko buku favoritku, dimana buku yang kutulis pertama kali secara nasional juga terbit disana. Sewaktu aku memberitahukan temanku bahwa namaku ada disana, dibuku itu, kemudian ada 2 orang laki-laki mengambil buku itu untuk dibeli. Can you imagine how happy I was?? I was really really happy there was some people bought my book in front of me without they knew that I am one of the writer hehehe
Itu adalah suatu bentuk kepuasan yang aku dapatkan. Secara material aku tidak menerima uang sangat banyak sekali. Tapi aku sangat bersyukur dengan apa yang aku dapatkan dan perkembangan dalam karirku. Walaupun memiliki tabungan yang tidak terlalu banyak, tapi memiliki lingkungan kerja yang menyenangkan dan nyaman serta mengembangkan banyak potensi dalam diri itu sudah cukup membahagiakanku. Dan aku sangat bersyukur akan hal-hal tersebut.
Ada beberapa teman yang memiliki gaji banyak tapi dia tidak memiliki waktu untuk menikmati waktu dan apa yang didapatkannya. Aku rasa itu adalah golongan orang yang merugi hehehe. Jika dibandingkan denganku, I am happy enough with my life. Ada lagi yang sudah memiliki gaji yang cukup banyak tapi masih saja merasa kurang. Yah itulah manusia selalu merasa kurang. Padahal bersyukur atau sekedar mengucapkan Alhamdulillah saja cukup membuat hati tenang dan damai.
Jadi pilihan hidup itu ada 2, ingin menikmati hidup dengan sederhana dan cukup atau ingin kaya tapi kurang bisa menikmati waktu yang ada? itu pilihan.
SO, it's better for you all guys to thank God in everything you have, you got, and you do.
Ingatlah, masih banyak orang diluar sana yang masih tidak bisa makan nasi bahkan untuk sehari sekali saja. Sedangkan kita yang diberikan banyak kelebihan, masih bisa makan berbagai macam makanan enak, haruslah banyak-banyak bersyukur. Kita tidak akan rugi kok hanya dengan bersyukur. Justru itu akan membuat kita kaya, kaya dengan segala hal yang tidak bisa diungkapkan ataupun dilihat dengan mata :)
Have a good day
Jadi mengajar sebenarnya bukan suatu hal yang kuinginkan tetapi sudah menjadi hal yang bersahabat bagiku dan aku menyadari memang aku menikmati profesiku sebagai pengajar ini. Sebagai seorang pengajar yang tidak terikat waktu seperti di sekolah, masih bebas melakukan apapun tanpa terhalang jadwal mengajar seperti di sekolah, aku juga bisa berkembang banyak di sini, kemampuan bahasaku meningkat dan aku bisa mengaplikasikan ilmu matematikaku. Siapa sangka akhirnya aku juga berhasil memiliki buku yang diterbitkan dan dijual di toko-toko buku yang keren. *karena menurutku toko buku itu selalu keren*. Jika menelisik sedikit lebih jauh, aku memang memiliki keinginan untuk menjadi penulis dan menerbitkan bukuku sendiri. Ini adalah tahap awal yang kujalani. Aku menulis buku dalam satu tim, lama-lama aku akan menulis buku hasil karyaku sendiri.
Minggu lalu, aku mengunjungi toko buku favoritku, dimana buku yang kutulis pertama kali secara nasional juga terbit disana. Sewaktu aku memberitahukan temanku bahwa namaku ada disana, dibuku itu, kemudian ada 2 orang laki-laki mengambil buku itu untuk dibeli. Can you imagine how happy I was?? I was really really happy there was some people bought my book in front of me without they knew that I am one of the writer hehehe
Itu adalah suatu bentuk kepuasan yang aku dapatkan. Secara material aku tidak menerima uang sangat banyak sekali. Tapi aku sangat bersyukur dengan apa yang aku dapatkan dan perkembangan dalam karirku. Walaupun memiliki tabungan yang tidak terlalu banyak, tapi memiliki lingkungan kerja yang menyenangkan dan nyaman serta mengembangkan banyak potensi dalam diri itu sudah cukup membahagiakanku. Dan aku sangat bersyukur akan hal-hal tersebut.
Ada beberapa teman yang memiliki gaji banyak tapi dia tidak memiliki waktu untuk menikmati waktu dan apa yang didapatkannya. Aku rasa itu adalah golongan orang yang merugi hehehe. Jika dibandingkan denganku, I am happy enough with my life. Ada lagi yang sudah memiliki gaji yang cukup banyak tapi masih saja merasa kurang. Yah itulah manusia selalu merasa kurang. Padahal bersyukur atau sekedar mengucapkan Alhamdulillah saja cukup membuat hati tenang dan damai.
Jadi pilihan hidup itu ada 2, ingin menikmati hidup dengan sederhana dan cukup atau ingin kaya tapi kurang bisa menikmati waktu yang ada? itu pilihan.
SO, it's better for you all guys to thank God in everything you have, you got, and you do.
Ingatlah, masih banyak orang diluar sana yang masih tidak bisa makan nasi bahkan untuk sehari sekali saja. Sedangkan kita yang diberikan banyak kelebihan, masih bisa makan berbagai macam makanan enak, haruslah banyak-banyak bersyukur. Kita tidak akan rugi kok hanya dengan bersyukur. Justru itu akan membuat kita kaya, kaya dengan segala hal yang tidak bisa diungkapkan ataupun dilihat dengan mata :)
Have a good day
Comments
Post a Comment
Share your thoughts with me here