Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Pentingkah Memiliki Asuransi?

sunset di Kuta Bali

Dulu tiap kali denger kata asuransi, gw selalu antipati. Rasanya seperti, "Apaan sih asuransi-asuransi? Udah duit ilang, nggak dapet apa-apa, mending diinvestasikan aja lah" Asuransi yang gw punya cuma asuransi kesehatan aja karena otomatis terdaftar di Askes sebagai anak dari PNS.

Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, di mana pihak satu berkewajiban membayar iuran atau kontribusi atau premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat) -  Wikipedia

Tentu saja akhir-akhir ini sudah berubah dong opini gw terhadap asuransi. Tak kenal maka tak sayang. Gw pelajari tentang asuransi lebih jauh beserta manfaatnya. Tapi, benahi dulu definisi awal asuransi. Banyak orang yang salah kira kalau asuransi adalah soal "investasi." Asuransi bukan investasi. Jadi terkesan udah bayar segala macem tapi duitnya nggak balik. Ya memang ada sih "investasi" yang dapat asuransi jiwa juga, sebutannya unitlink. Tapi kita nggak bahas itu dulu sekarang dan jenis yang kurang gw rekomendasikan sih.

Banyak yang merasa tertipu karena memang banyak agen yang menjualnya dengan manis tanpa memberikan informasi yang seharusnya disampaikan. Bisa jadi agennya emang kurang paham, bisa jadi nggak peduli karena komisi agen asuransi itu juga lumayan. Jadi jangan skeptis dulu.

Btw gw bukan agen asuransi ya ini, jangan salah kira 😂

sunset di Kuta 

Kenapa gw mikirin banget soal asuransi ini? Beberapa bulan lalu waktu kita ke Geneve, asuransi kesehatan suami gw abis waktu kita ke Eropa. Dia beli asuransi kesehatan tahunan karena nggak di Eropa juga kerjanya. Seminggu sebelum habis, dia udah resah dan nggak memperpanjang asuransi itu karena beda agensi atau gimana gw lupa alasannya waktu itu. Jadi selama dia di Eropa dia tidak mengasuransikan dirinya. Keresahannya luar biasa. Karena gw WNI yang kalau ke Eropa harus punya asuransi perjalanan, jadi gw ngerasa aman aja. Pun setelah pulang dari Eropa gw langsung di Bali yang kalau ada apa-apa bisa pakai BPJS juga.

Saat ini gw tentu punya asuransi kesehatan dari BPJS. So far so good. Gw masih belum perlu asuransi kesehatan tambahan (meski gw udah ngelirik asuransi untuk penyakit kritis juga sih, masih gw bandingin perlindungannya dengan BPJS). Gw nggak ada komplain soal penggunaan BPJS selama ini, bahkan saat masuk UGD karena kecelakaan juga yang ditanyain pertama adalah BPJS. Kemaren gw pake buat nambal gigi sebelum covid menyerang. Waktu awal ada covid, Bibit memberikan gratis asuransi khusus covid selama 3 bulan untuk nasabah, tentu saja gw manfaatin dong.

Asuransi lain yang menurut gw wajib adalah asuransi untuk properti. Terutama jika lokasi properti tersebut ada di daerah yang sering banjir, atau padat penduduk beresiko kebakaran, bencana apapun. Beberapa produk KPR ada yang include asuransi, jadi jangan ragu untuk tanya ya. 


Memiliki asuransi adalah perihal membeli ketenangan. Tentu saja jangan berharap uangnya kembali. Memang betul ada asuransi murni untuk kesehatan yang akan mengembalikan uang yang telah dibayarkan jika dalam periode tertentu tidak pernah memakai asuransi tersebut. Itu ada. Tapi apakah itu tujuan kita membeli asuransi? Kalau tujuannya uanganya nanti balik sih lebih baik investasi di instrumen lain misal reksadana atau saham aja.

Poin penting dalam memutuskan untuk membeli asuransi adalah TELITI, BACA & FOKUS dengan perjanjian yang ada dalam kontrak. Apa betul perlu poin A, B, C, dll. Jangan takut untuk bertanya isi program, kalo perlu sih bedah program bersama agen 😂 Gw paham kenapa orang sering ngerasa ketipu ya karena jarang banget yang mau baca isi perjanjian dari ujung ke ujung. Tebel sih emang dan kadang menggunakan bahasa yang bertele-tele. Nggak usah tergiur dengan bahasa "investasi" atau "nanti bisa kembali kok uangnya". Bahasa-bahasa yang begitu biasanya akan mengaburkan fokus kita untuk membeli produk yang kita butuhkan. 

Nggak ada yang salah kok dengan membeli asuransi. Tapi belilah asuransi yang memang dibutuhkan dan asuransi murni hanya untuk hal yang kita butuhkan. 

Jadi, udah punya asuransi apa nih? 😋  

Comments

  1. Ini tergantung persepsi masing-masing. Bener kata mbak, kalo butuh duit balik, jangan beli asuransi, tapi investasi. Tapi kalo mau beli perlindungan, silakan ambil asuransi. Gw sampe sekarang gak punya asuransi kesehatan lain selain BPJS. Kenapa gw gak ikut asuransi kesehatan lain? Karna gw BELUM menemukan asuransi yang bisa mengkover daru ujung kepala sampai ujung kaki semurah BPJS Kesehatan. Bahkan untuk rawat jalan aja belum tentu ada yang semurah BPJS Kesehatan. Asuransi rawat jalan itu menurut gw mehongnya naujubilah (menurut saya loh ya). Begitu pula asuransi rawat inap, sama mahalnya.

    Justru setelah menikah dan mau punya anak, baru kepikiran beli asuransi jiwa. Kenapa? Takut umur gw gak lama terus anak gw susah sekolahnya. Sampai sekarang masih nyari-nyari asuransi jiwa yang bagus dan MURAH. Sengaja cari asuransi jiwa murni, biar perlindungannya otimal dan harganya murah. Gak ngarep balik. Tapi masih pencarian. Nnati kalo nemu deh ditulis di blog.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener banget mas, BPJS itu termurah dan so far emang ga ada komplain aku pakenya. Masih cover lah kalo utk berobat. Krn yg lain lho bayarnya 500ribuan perbulan. Itu masih terlalu mahal sih buatku krn BPJS 160 jg udah VIP. Tapi kalo cari emang harus banget teliti krn bahasa yg dipake itu kadang nggak bs dipahami sekali baca aja.

      Asuransi jiwa itu juga bener bgt. Kemaren sempet kepikiran buat asuransi jiwa, tapi trus mikir dan bandingin antara asuransi jiwa atau taro reksadana aja. Krn msh belum ada anak jg sih. Coba deh nanti kl nemu kabar2 biar kujadiin referensi jg ngitung mana yg lbh cocok. Krn nyari asuransi jiwa yg murni tuh agak susah, skrg banyak yg bundling unitlink soalnya.

      Yang sedih biasanya ketipu tuh asuransi pendidikan. udah "nabung" lama2 ternyata baliknya nggak sesuai janji krn masuk di unitlink :(

      Delete
    2. Ada mbak, baru nemu. Di BCA Life ada, AIA ada di Manulife ada di Sequislife juga ada. Semuanya asuransi jiwa murni. Tapi harus nanya langsung mbak. Pada diumpetin yang murni. Yang BCA sama AIA malah duitnya balik utuh 100% kalo masih hidup sampe masa asuransi berakhir. Cuman perlindungannya maksimal sampe 15 tahun doang. Kalo udah berakhir terus pengen ikutan lagi ya daftar lagi.

      Yang pure bener-bener murni dan gak balik itu di Manulife sama Sequis. Sampe 1 milyar perlindungannya. Cuman ya itu, duitnya gak balik samsek. Kalo si BCA sama AIA balik semua duit yang kita bayarkan, cuman maksimal 500 jt perlindungannya kalo kita metong.

      Gw masih itung-itung nih untung ruginya. Tapi tetep mau ambil sih. Cuman gak tau yang mana. Kdang gw juga mikir, gak papa lah beli yang perlindungannya kecil, daripada gak sama sekali. Toh biaya pendidikan anak udah gw masukin reksadana.

      Delete
    3. iya harus bener2 berani nanya dan punya cukup pengetahuan soal unitlink dan asuransi murni. kdg lho aku udah tau kalo itu unitlink tapi kayak hati ini tetap goyah ketika dengar "untung krn diinvestasikan". kudu kuat mental :D

      Diitung2 aja dulu reksadana berapa persen, asuransi jiwanya berapa persen. Kayaknya aku akan mulai taun dpn. kutunggu reviewmu kak :D biar bs buat bandingan juga hehehe

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad