Skip to main content

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Mengemis = mental miskin

Story of pengemis...

Kita sudah banyak mengetahui modus yg digunakan pengemis2 selama ini. Kadang ada rasa kasian ketika melihat orang tua renta meminta2, "terlihat" memprihatinkan, tak berdaya, ingin rasanya memberi.. tapi tiba2 terbesit dalam hati "iya kalo beneran minta2? Kalo bukan?? Kalo ternyata dia lebih kaya dari kita gimana?". Nahh... ada memang pkiran semacam itu. Tapi ada juga pikiran yg "yaudahlah kasih aja, rejeki orang mana ada yg tau jalannya dari mana. Kali aja dg kita kasih ke mereka, rejeki kita jadi lancar, who knows yaa". Namun ada kalanya juga yg menurutku nyebelin banget nih ya "aduh pngn ngasih tp kok hatinya setengah2 gini. Nggak deh", laa tiba2 si pengemis itu menghina mencaci kita "ya allah mbak, kok medit, wes ngene kok gak gelem ngekeki tho mbak mbak". Nahahh kalo ada yg kayak gitu, percaya deh gueh kalo dia cuman modus. Ntah modus apa yg jelas itu smakin buat respect-ku ilang. Tadinya kasian, ya ilang deh akhirnya.

Nah.. ada juga kan cerita yg pengemis hartanya jutaan dikampung, ada juga pengemis yg keluar ATM untuk menarik tunai yg tidak sedikit bahkan masih menyisakan banyak nominal yg lebih dari jumlah nominal di tabunganku. Sedih rasanya *sini nabung sampe puasa ehh hasilnya gak seberapa, situ yg cuma modal tangan aja tabungan uwaw banget*.

Tapi... disitu bedanya kita. Kalau anda hanya mendapatkan uang dari meminta2, sama artinya dg anda menjual harga diri anda. Disini kasusnya harga diri saya tinggi sekali, saya sgt menghargai diri saya sendiri. Saya juga sgt tak suka jika harus merendahkan harga diri sendiri dan menjualnya seperti itu. Memberikan nilai terhadap diri sendiri itu penting. Disini letak perbedaan kita dg bangsa maju lainnya. Mereka, bangsa maju, amat sangat menilai dan menghargai diri sendiri. Makanya mereka merasa tinggi, karena memang mereka merasa diri mereka pantas untuk dihargai tinggi. Kapan kita bisa maju kalo mental kita masih mental minta2 gini? Masih mental miskin?

Come on!!! Value yourself! Bekerja keraslah dan Hargai diri sendiri! Jika setiap orang seperti itu, dijamin deh kita akan mampu bersaing dg negara maju lainnya.

Ayo Indonesia, ditunggu aksinya!! 10 tahun lagi kita akan sejajar dg mereka yg sekarang menguasai dunia!!

Comments

Popular posts from this blog

If Money Wasn't The Problem, What Would You Do?

In this extraordinary life, I would be a teacher still.  Helping people to understand even some little things to make them feel worthy and understand themselves better. It seems that teaching has become a calling for me. Not about teaching such specific subject like mathematics or so, but more like... I like to give new perspectives for people, and having them saying "Oh.... I see..." is satisfying for me. Of course, by teaching I can learn so many new perspectives from different people too. It's like the more I teach the more I learn, and that is so true. Maybe more like a guide. I like giving guidance to people who needs it. No, I don't like giving unsolicited guiding. I like to guide people who wants to be guided. I'd teach them how to love, love themselves first. Yea sure when we are talking about things, they would say "do useful things like engineering, plumbing, this and that" but they tend to forget that we need some balance in life. Not saying t

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad