kotak sumbangan Beberapa hari lalu ada twit yang menyebutkan kalau semuanya sudah serba cashless dan banyak tempat yang nggak menerima uang tunai sebagai pembayaran. Twitnya rame. Hal ini sudah beberapa kali gw amati, pernah waktu makan di kafe dekat rumah niat hati pengen bayar pakai tunai eh harus pakai QRIS atau cashless. Bikin gw agak heran karena kok gw pengen bayar tunai tapi malah gak bisa. Iya memang gw sering banget cashless untuk sehari-hari. Tapi bukan berarti kita nggak boleh atau nggak bisa bayar pakai tunai juga kan? Kenapa ya kesannya sekarang kita udah perlahan menghilangkan uang tunai untuk pembayaran? Bukannya uang tunai adalah alat pembayaran yang sah juga ya? Iya tau, praktis banget kalau cashless tuh, terutama untuk pembayaran yang berjuta-juta. Tapi di sisi lain, uang tunai tuh masih sama berharganya. Gw nggak tahu dari sisi pebisnis yang hanya mau terima cashless aja. Coba bayangin, orang-orang tua yang nggak paham gimana cara bayar cashless, atau ada turis
Gambar usang
peninggalan 10 tahun yg lalu, sapa yg tau akhirnya bisa menjadikan kita satu
dan bertemu lagi. Seragam Merah Putih yang sudah lama kita lepaskan. Berkumpul
bersama selama 6 taun tentunya bukan waktu yg singkat. Waktu itu menjadikan
persahabatan polos kita terbentuk. Jika diliat-liat, semua wajah digambar itu
masih menunjukkan kepolosan mereka. Yah.. Wajah yg penuh semangat bersaing
dalam prestasi, intra ekstra, wajah merona krn malu ketika berpapasan dg cinta
monyetnya, wajah yg menunjukkan kesetiaan pada kawan, dukungan pada kawan,
hingga kebencian iseng ala anak SD dg kelas sebelah :D
Waktu memang
sudah lama berlalu, tapi waktu tidak akan menghapus kenangan selama
bertahun-tahun itu. Ridiculous but fun. Masih teringat dibenakku, betapa wali
kelas bu Anik Mahmudah sangat menyayangi kami, bagaimana beliau selalu
mendukung percomblangan konyol kami. Malu-malu pada masa itu, tetapi indah
dikenang untuk saat ini.
Ferdi dan
Krisna, mungkin menjadi sepasang sejoli yang tak terpisahkan. Mungkin hanya
perpisahan karena pernikahan saja yg akan memisah mereka. Bayangin aja, rumah
bertetangga, selalu satu sekolah, bahkan sampai saat inipun mereka satu kelas
satu jurusan dan satu kamar. Hubungan seperti itu bisa disebut apa
kawan-kawan?? Hehehe
Aku juga
masih ingat dimana Dayat dan Riris selalu berebut untuk menggandeng tangan
mamaku ketika mama menjemputku sepulang sekolah. Dan terpaksa akhirnya aku
hanya bisa menyebrang dengan menggandeng tasnya Dayat atau Riris.
Aku juga
pernah ingat, Ferdi matanya kena sambel sampe akhirnya mbuat dia pake kacamata.
Aku jg ingat, Tesa pernah masuk kls B sampai akhirnya kita hasut dan Tesa
dipindah ke kelas A. Aku ingat, Krisna baru bergabung dg kita dikelas 5. Gwen
juga. Aku masih ingat, aku pernah jatuh dari prosotan kayu kursi panjang yg
dipasang miring diatas meja dan Tole ketawa gara2 aku pake celana pendek gambar
pikachu.
Pernah juga
kita godain guru agama kita Bu Asma kls 3 krn ibuknya tidur sampe ngorok
dikelas. Aku msh ingat, Ria memberitahukan mens pertamanya pada kita kls 5. Aku
jg ingat waktu kls 6, youngki pernah menendang bola sepak tepat diwajahku dan
membuatnya merah sebagian. Aku masih sangat ingat, Angga adalah pemegang rekor
tak terkalahkan selalu menempati rangking 2 dikelas. Kemana-mana pasti Angga
Ferdi Arga Krisna ini bareng. Aku yg juga sebangku ma Devi, duduk paling depan
ndiri. Belakng kita Gwen ma Betty. Buat Betty, maap ye dulu kita sering ndak
akur heheheh…
Masih inget
ndak kalo Tesa ma Milla ketawa sampek jongkok2? Sampe mbuat bu Anik heran
(termasuk aku yg disampingnya). Aku jg ingat bgt dg jelas dicomblangin ma Ferdi
sejak kls 5. Dan yah jujur aja, Ferdi itu temen pertama yg nembak aku dikelas 1
SMP :)
Siapa yg
inget ada satu orang yg takut bgt ma Delfi? Dia mending hindari daripada
hadepin Delfi. Lupa... Yg jelas Ucik dan Nurul itu kemana mana bareng. Nikah
pun jaraknya ndak jauh jauh harinya (berita yang kudapat dari emakku).
Yang udah
nikah based on pengetahuan saiya sendiri : Delfi, Devi, Tole, Ucik, Nurul, Hadi
(udah pada punya beibi semua, tapi ndak tau Hadi)
Yang mau
nikah based on pengetahuan saiya sendiri : saya saya saya heheheh
But one
thing, siape ye dulu ketua kelas kita?? Aku lupa gak ketulungan. Yg jelas aku
langganan bendahara ma sekertaris. Heheheheh
10 tahun
berlalu, mungkin wajah kami tidak sepolos dulu lagi. Kini kami telah beranjak dewasa.
Masa anak-anak yg bahagia telah kami lalui bersama. Insya Allah ntr ndak ada
kata "masa kecil kurang bahagia" bagi kami. Masa remaja kami lewati
tidak bersama. Karena hanya sebagian kecil saja yg masih bisa bersama dlm satu
sekolah yg sama. Dan kini, masa kami beranjak dewasa, kami dipertemukan lagi.
Masing-masing dari kami melanjutkan studi sesuai bidangnya (kecuali aku mungkin
hehehe. But no. I began to love math), trus ada lagi yg udah kerja, ada jg yg
udah mengabdikan diri untuk mengurus anak dan suaminya.
Angga,
Riris, Ferdi, Youngky, Dayat, Arga, Syarif (tole), Hadi, Tesa, Yayi, Ria,
Kurnia, Devi, Aku, Gwenny, Bety, Delfi, Nurul, Lita, Krisna.
Aku - - >
@SilverEstrella Arga - - > @Pakubraja Ferdi
- - > @rama_ferdi
Angga - -
> @Angga_Rvian Gwenny - - >
@gwennai Tesa - - >
@tesasukahijau
*Lainnya nyusul kalo udah dapet link
Whatever it
takes, Wherever we are, whatever we do, I hope all of us will have a great
future as we wish and we want. Amiin..And
remember, we have a great great great childhood that we spent together.
Comments
Post a Comment
Share your thoughts with me here